Pelatihan Tim SAR Sukarela Banyuwangi Di Ikuti Puluhan Nelayan

Redaksi
1.3k Views
3 Min Read

Banyuwangi – sigap88news.com
Ketua BPBD Banyuwangi Fajar Suasana bersama Kasubdit P2K2L Kombespol Suharwiyono memberikan pelampung kepada para nelayan saat berada di TPI Satelit masuk Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar,

Untuk menanggulangi bencana dan mengurangi angka kecelakaan di laut, sekitar 17 orang para nelayan diberikan pelatihan khusus oleh Basarnas di tempat pelelangan ikan (TPI) Satelit yang masuk Desa Tembokrejo,

Pelatihan yang dilaksanakan selama lima hari itu, diadakan oleh BAKAMLA (Badan Keamanan Laut). Pelatihan itu, dibuka langsung oleh Kasubdit P2K2L, Kombespol Suharwiyono,

Dalam pembukaan pelatihan itu juga dihadiri langsung oleh ketua badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Banyuwangi, Fajar Suasana, Camat Muncar Lukman Hakim, Kepala Dinas Perikanan dan Pangan (Disperipangan) Banyuwangi Hary Cahyo, dan Kasi penyiapan potensi Basarnas, Gugus Widoyo.

Kombespol Suharwiyono mengatakan, dalam pelatihan ini sebenarnya program dari pemerintah pusat sebenarnya Namun, pihaknya sangat mendukung untuk program dimana masyarakat pesisir khususnya untuk dilatih menanggulangi bencana. “Setidaknya mereka juga bisa menyelamatkan dirinya sendiri dulu saat ada kecelakaan atau bencana di lautan,” katanya.

Potensi kecelakaan di laut atau di air itu memang sangat besar, Sekitar tahun 2017 itu, sekitar ratusan kecelakaan yang terjadi kebanyak di laut. “Kita berikan bekal kemampuan untuk menyelamatkan diri sendiri, bahkan juga menyelamatkan orang lain,” cetusnya.

Perwakilan para nelayan itu, lanjutnya, juga diharapkan juga bisa menjadi embriyo kepada masyarakat lainnya. Sehingga, ilmu yang mereka dapat dalam lima hari pelatihan yang diadakan itu bermanfaat kepada masyarakat banyak. “Mereka nantinya diharapkan bisa membantu para nelayan lainnya, dan mengajari para nelayan lainnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kasi penyiapan potensi Basarnas, Gugus Widoyo mengatakan, dalam pelatihan yang diadakan ini akan dilakukan selama lima hari. Dimana dalam latihan itu ada latihan teori, latihan kolam, dan latihan laut. “Kita terapkan nantinya ketika setelah diberikan teori, mereka akan diajari praktik,” katanya.

Dalam hari pertama, lanjutnya, pihaknya akan memberikan pelatihan berupa teori pengenalan hidup diair, bantuan hidup dasar dan pengenalan tim basarnas.

Sedangkan hari kedua, akan melanjutkan materi bantuan hidup dasar, teknis pertolongan di air, pengenalan perahu karet dan pengenalan motor tempel.

“Hari pertama dan ke dua ini kita penuhi dengan teori dulu, agar mereka mengerti nantinya ketika melakukan praktik,” ungkapnya.

Untuk hari ketiga, masih kata dia, peserta akan dilatih di kolam. Dimana mereka akan dilatih praktik pertolongan saat berada di air.

Sedangkan hari keempat, mereka akan dilatih dan mengaplikasikan semua teori yang didapat saat di laut. “Pelatihan ini tidak sembarangan, karena pertolongan ini ditujukan untuk menyelamatkan nyawa seseorang,” jelasnya.

Sedangkan untuk hari terakhir, peserta akan diberikan simulasi berupa kejadian dilaut. Kejadian itu nantinya dibentuk seperti kejadian sesungguhnya. Sehingga, teori dan praktik yang mereka dapat langsung mereka terapkan. “Hari terakhir yang menantang, yaitu simulasi kejadian seperti sesungguhnya,” tuturnya.(heru)

TAGGED:
Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *