Teman Tuli Bojonegoro Akan Gelar Seminar Membuka Kesadaran Bersama

Moh Yusuf
Uncategorized 773 Views
2 Min Read

Bojonegoro :Teman Tuli bersama dengan Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Kabupaten Bojonegoro akan menggelar seminar dengan mengambil tajuk Edukasi Masyarakat Kesadaran Tentang Tuli dan Belajar Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo).

Bentuk gerakan dari Teman Tuli untuk setara, atau ramah disabilitas tersebut akan digelar di Aula Dinas Sosial Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (27/3/2021) pukul 13.00 WIB. Dalam kegiatan itu juga bisa dihadiri oleh teman dengar, karena akan menghadirkan Juru Bahasa Isyarat (JBI).

“Ayo datang dan ikuti acara seminar biar tambah ilmu baru dan bermanfaat untuk teman-teman Tuli dan dengar,” ujar salah seorang Teman Tuli Bojonegoro, Yoga dalam pesannya kepada wartawan.

Sementara, salah seorang pendamping Teman Tuli Kabupaten Bojonegoro Moch Mustakim mengatakan, latar belakang dari kegiatan tersebut salah satunya adalah media untuk belajar bersama dan diharapkan program Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menjadi daerah yang ramah disabilitas.

“Kesadaran teman dengar untuk peduli dan peka terhadap teman Tuli harus ada salah satu pemantik,di sini nanti menjadi salah satu ruang untuk belajar bersama,” ujarnya, Selasa (23/3/2021).

Gerakan-gerakan yang dilakukan agar lebih ramah disabilitas itu terus dilakukan. Terlebih, dalam situasi pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini. Situasi pandemi selain berdampak buruk pada sektor kesehatan, juga berbagai tatanan lain, seperti ekonomi, pendidikan hingga tatanan sosial budaya masyarakat.

Untuk diketahui, dalam seminar yang akan digelar tersebut, rencananya akan menghadirkan narasumber Teman Tuli perwakilan dari Wakil Ketua DPC Gerkatin Bojonegoro Mohammad Irfan Ramadhan dan Bendahara Tuli Bojonegoro Futsal Club (TBFC) Khoirul Rozikin.

Hak bagi disabilitas, selama satu tahun Pandemi Covid-19 ini banyak terabaikan. Terlebih pada bidang pelayanan publik yang ada di Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. “Harus ada ruang khusus yang lebih ramah terhadap disabilitas. Karena sejauh ini mereka masih kesulitan untuk mengakses ruang publik tersebut,” tegasnya.(tris/yuk)

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *