Surabaya, Sigap88news.com – Ada-ada saja tingkah dua pemuda asal Surabaya ini, bukannya istirahat ketika waktu menunjukan pukul 03.00 dini hari. Dua pemuda belasan tahun itu malah kelayapan sembari membawa sebilah sajam di balik jaketnya.
Ya, dua pemuda yang masing-masing berinisal AY (17 tahun) warga Kedungrejo Surabaya dan AT (19 tahun) asal Banderejo Benowo Surabaya ini, Minggu (4/12/2022) dini hari terlihat tertenduk lesu lantaran berurusan dengan anggota Reskrim Polsek Tegalsari.
Polisi curiga dengan kedua pemuda itu lantaran tindak-tanduknya tampak mencurigakan, seperti menyembunyikan sesuatu di balik jaket hitam lengan panjang yang dipakai salah seorang tersangka.
Kecurigaan polisi makin memuncak setelah menguntit kendaraan tersangka dari arah belakang beberapa saat. Karena dirasa targetnya pas dan tak ingin buruannya lolos, beberapa polisi berpakaian sipil segera menyergap keduanya ketika laju motor tersangka berada di bawah Flyover Pasar Kembang Surabaya.
“Begitu berada di bawah Flyover Pasar Kembang langsung kita amankan dua tersangka. Bersamaan dengan itu kita juga kita lakukan penggeledahan kepada dua tersangka ini,†ucap Kanit Reskrim Polsek Tegalsari Iptu Marji Wibowo kepada media ini.
Setelah digeledah, lanjut Marji, polisi menemukan sebilah golok berukuran besar. Barang bukti itu sengaja disembunyikan oleh salah seorang tersangka ke dalam jaket warna hitam.
“Barang bukti golok diselipkan di dalam jaket,†imbuh perwira polisi asal Pacitan itu.
Dari hasil pemeriksaan petugas, ternyata kedua tersangka berasal dari salah satu perguruan silat di Kota Surabaya bernama Pagar Nusa. Polisi pun masih memformulasikan motif tersangka kelayapan dini hari dengan membawa sajam.
“Sedang diperiksa (motifnya),†tutup dia.
Kini, kedua tersangka dan barang bukti antara lain sebilah golok dan telepon seluler diamankan di markas Polsek Tegalsari.
Seperti diketahui, kini jajaran aparat kepolisian dibantu TNI dan Satpol PP Kota Surabaya tengah gencar menggelar patroli gabungan untuk mengantisipasi munculnya tindak kekerasan yang diduga dilakukan oleh sekelompok pemuda atau biasa disebut gangster.
Reporter : Eriek Rahmat K.