Kabupaten Sampang Tertinggi Penurunan Angka Kemiskinan se-Jatim

0
377

Sampang, sigap88news.com – Penanggulaan kemiskinan merupakan isu yang yang selalu manjadi persoalan di semua daerah, tak terkecuali di Kabupaten Sampang.

Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (bappelitbangda) Kabupaten sampang ,Ir Hj. Umi Hanik Laila MM, perkembangan tingkat kemiskinan di Kabupaten Sampang dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2022 mengalami fluktuasi. Persentase tingkat kemiskinan pada tahun 2018 sebesar 21,21 persen menurun menjadi 20,71 persen pada tahun 2019.

Namun, mengalami peningkatan karena pandemi sampai 23,76 persen pada tahun 2021. Peningkatan prosentase kemiskinan ini lebih dipicu karena banyaknya pekerja migram Indonesia (PMI) asal Kabupaten Sampang yang datang akibat pandemi dinegara mereka berkerja. Dan pada tahun 2022, tingkat kemiskinan turun kembali sebesar 2,15 persen menjadi 21,61 persen. Penurunan ini merupakan penurunan terbesar se-Jawa Timur.

“Secara angka Kabupaten Sampang dapat mengentaskan 19.260 jiwa penduduk dari status miskin, dari 237,23 jiwa pada tahun 2021 menjadi 217,97 ribu jiwa pada tahun 2022. Jumlah penduduk miskin tersebut merupakan terbesar ketiga se-Jawa Timur setelah Kabupaten Malang dan Jember,”ungkap hanik saat ditemui di ruang kerjanya. Rabu (17/5/2023).

Selain itu dia mengatakan kemiskinan ekstrim di Kabupaten Sampang selama 5 tahun terakhir dapat kita entaskan secara bertahap, hingga tahun 2022 kemiskinan ektrim kita telah mencapai 1,78% turun 2,23% dari tahun sebelumnya. Menurutnya, Sampang optimis bahwa pada tahun 2024 kemiskinan ekstrim kita bisa tekan sampai 0%.

“Jadi miskin ekstrem didefinisikan sebagai kondisi dimana kesejahteraan masyarakat berada di bawah garis kemiskinan esktrem yang ditetapkan oleh Bank Dunia. secara Nasional kemiskinan ekstrim harus nol % pada tahun 2024,”tambah dia.

Memang, pada awal tahun 2022 kondisi perekonomian nasional dan daerah belum sepenuhnya pulih akibat dampak pandemi yang telah berlangsung selama 2 tahun secara masif, pandemi tersebut berdampak terhadap berbagai sektor termasuk lesunya perekonomian secara global. Tapi, Sampang sendiri tetap prioritaskan pembangunan sebagai tahap pemulihan.

“Fokus pembangunan kami searah dengan prioritas nasional dan provinsi masih pada pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi,”terangnya.

Pemulihan ekonomi yang dilaksanakan di Kabupaten Sampang, secara garis besar tidak lagi pada pemberian bantuan langsung, namun lebih kepada pembangunan infrastruktur dan fasilitas ekonomi yang memberi peluang dan kesempatan kepada masyarakat untuk lebih produktif dan meningkatkan pendapatannya.

“Kondisi pasca pandemi ini tentunya bukan hal yang mudah karena berbagai regulasi terkait dengan penggunaan anggaran yang bersumber dari dana transfer pusat diatur sedemikian ketat sehingga beberapa prioritas daerah juga mengalami perubahan-perubahan seiring dengan prioritas nasional dan regional,”tutupnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini