SURABAYA, SIGAP88NEWS.COM – Sinergitas antara jajaran Praja Kecamatan Sukolilo bersama dengan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Wonokromo masih terus terjaga. Beda tugas kewilayahan (kecamatan), tidak menjadikan sebuah halangan, justru menjadi sebuah spirit mereka dalam mengatasi permasalahan yang timbul di masyarakat.
Hal ini dibuktikan ketika jajaran Praja Sukolilo bersinergi dengan TKSK Wonokromo bersama IPSM Kelurahan Ngagel Rejo membantu dalam penjangkaun orang tua yang tersesat.
Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Wonokromo, Arief Prasetyo mengatakan, kronologi kejadian bermula ketika lansia atas nama Warsito (73) tahun diketemukan oleh seorang pengguna jalan dalam kondisi tersesat di Jalan Nginden Semolo, Surabaya. Karena merasa kasihan, akhirnya diantarlah klien (Warsito) menuju ke Kantor Kecamatan Sukolilo, Selasa, (06/02/18).
“Ketika sampai di kantor, jajaran Praja Sukolilo sempat kebingungan ketika berencana untuk mengantar pulang klien, karena ketika ditanya, klien lupa alamat rumahnya,” terang Arief kepada awak media.
Saat itu, lanjut Arief, klien mengaku tinggal di Jalan Bratang Surabaya, namun lupa alamat sebenarnya. “Beliau saat itu memang tidak membawa identitas apapun, kondisinya juga pikun,” imbuhnya.
Dihari yang sama, akhirnya jajaran Praja Sukolilo berinisiatif untuk menghubungi TKSK Wonokromo bersama dengan IPSM Kelurahan Ngagel Rejo untuk bersinergi dan berkoordinasi bersama mencari alamat tempat tinggal klien.
Dari hasil koordinasi dan penjangkaun bersama dilapangan, akhirnya membuahkan hasil, diketahui klien tinggal di jalan Bratang Gede 3b Surabaya. Disaat itu juga klien langsung diantar menuju kediaman rumahnya, bersama jajaran Praja Sukolilo dengan TKSK Wonokromo menggunakan mobil patroli.
Data lain dilapangan menyebutkan, Warsito diketahui tinggal dalam kondisi indekos. Sementara itu, menurut Arief, tidak menutup kemungkinan ia ditelantarkan oleh anaknya. Sebagai tindak lanjut, akhirnya pihaknya langsung berkoordinasi dengan Kesra Kelurahan Ngagel Rejo untuk mencari silsilah keluarganya.
“Jika permasalahannya ini benar, maka kedepan klien akan kami rujuk untuk tinggal di Griya Werda, agar mendapatkan perhatian dan kehidupan yang lebih layak,” tegas pria berbadan kurus itu.
Menurut Arief, beda tugas kewilayahan tidak membuat pihaknya susah dalam berkoordinasi, justru malah menjadikan sebuah spirit tantangan, ketika ada sebuah permasalahan yang timbul untuk dipecahkan secara bersama.
“Kami sebelumnya memang sudah saling kenal, terbiasa saling berkoordinasi, walaupun sekarang sudah tidak tugas dalam satu wilayah (kecamatan). Namun, sinergitas masih terus tetap kami jaga,” pungkas TKSK Wonokromo tersebut. (and)