SURABAYA, SiGAP88News .Com – Kasus penyerangan terhadap tokoh agama belum juga berhenti. Minggu (18/2/2018) sore tadi, pengasuh Pondok Pesantren Karangasem, di Paciran, Lamongan, KH Hakam Mubarok juga mendapat tindakan serupa. Dia diserang oleh orang asing di komplek pesantren. Beruntung Kiai Hakam tetap selamat, meski sempat jatuh tersungkur dikejar pelaku.

Tak hanya itu, Kiai Hakam juga sempat dipukul dan ditantang berkelahi. Namun, Kiai Hakam berhasil menghindar dan tidak melayani tantangan pelaku. Belum diketahui identitas pelaku penyerangan itu. Namun, berdasarkan ciri-ciri fisik (tampilan) pelaku, yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa.
Selain ngomong ngelantur, pelaku juga berpenampilan kumal dengan rambut dan pakaian acak-acakan.
Menurut Kiai Hakam Mobarok, kejadian itu bermula saat Kiai Hakam melintas di Pendopo pesantren.

Saat itulah dia melihat pria asing duduk membawa makanan. Karena tak ingin makanan tercecer dan mengganggu kenyamanan para santri, Kiai Hakam meminta pria asing ini pergi dan
pindah dari pendopo.
Namun, permintaan Kiai Hakam ini ditolak. Dia tetap bertahan dan melanjutkan makannya. Situasi ini membuat Kiai Hakam geram dan mencoba menarik pria asing ini pergi. Tak tahunya pria asing ini justru melawan.
Dia bangkit dari duduk dan menantang Kiai Hakam berkelahi. “Ayo aku wani gelut. Berani kelahi. Nggak wedi karo awakmu (Ayo aku berani bertarung. Berani kelahi. Tidak takut dengan dirimu,” tantang pria asing seperti ditirukan Kiai Hakam.
Saat itulah dirinya berlari menghindar dan jatuh tersungkur. Beruntung para santri tahu dan cepat menolong. Sehingga Kiai Hakam bisa diselamatkan. Sementara pria asing yang coba menyerang diringkus beramai-ramai dan diamankan ke Polsek Paciran.
KH Hakam Mubarok mengatakan bahwa siang sebelum kejadian dia memang meminta pelaku untuk pindah dari Pendopo Pesantren karena tak ingin makanan yang dibawanya tercecer di sana.
“Kan pendopo itu tempatnya orang banyak. Karena ada pemandangan yang kurang bagus, saya minta untuk pindah,” katanya.
Sementara itu, hingga berita ini ditulis, penyidik Polsek Paciran belum berhasil mengungkap identitas pelaku. Penyidik bahkan terpaksa membawa pelaku ke Mapolres Lamongan untuk ditindaklanjuti. Ini karena pelaku terus bungkam saat ditanya penyidik.
“Kami sudah tanya berulangkali, tetapi dia tetap bungkam. Ciri-cirinya memang seperti orang gila. Tetapi kami belum berani menyimpulkan sebelum ada hasil pemeriksaan kejiawaan dari rumah sakit. Kalau benar dia gila. Mungkin orang gila baru. Sebab perawakannya masih bersih. Begitu juga dengan giginya” kata Kapolsek Pacitan AKP Fandhil.
Fandhil juga mengakui, pelaku penyerangan sudah dilimpahkan ke Polres Lamongan untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut. (DW)