Pakde Karwo: Aman dan Damai Harga Mati di Jatim

Redaksi
1.1k Views
6 Min Read

JAWA TIMUR || Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo kembali menegaskan komitmennya bersama Forkopimda Jatim yang terdiri dari Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim dan Kepala Kejaksaan Tinggi Jatim untuk menciptakan Pilkada 2018 yang aman dan damai.

Komitmen ini disampaikannya di hadapan sekitar 2.000 orang mulai dari Bupati/Walikota, Dandim, Kapolres, Kajari, Ketua KPU, Camat, Danramil dan Kapolsek se-Jatim saat memimpin Rapat Koordinasi/Rakor Ketertiban dan Keamanan di Wilayah Provinsi Jatim Tahun 2018 di Convention Hall Grand City Surabaya, Selasa (20/3).

Menurutnya, pelaksanaan rakor ini sebagai konsolidasi sikap dan perintah untuk mencari bentuk pilkada aman dan damai. Alasannya, pilkada adalah satu sasaran antara untuk mencapai sasaran akhir yakni masyarakat adil dan makmur. Oleh karena itu, pilkada harus mencerminkan proses adil dan makmur, bukan malah merusak.

Hari ini puncak dari proses panjang yang sudah dilakukan, dan akan diambil sikap dimana mulai jajaran atas hingga bawah kompak untuk satu sikap bersama, yaitu aman dan damai harga mati di Jatim, tegas Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Jatim.

Pakde Karwo mengatakan, kondisi aman dan damai di Jatim sangat berpengaruh terhadap pembangunan dan perdagangan tak hanya di Jatim, tapi juga daerah lain di Indonesia. Hal ini dikarenakan posisi Jatim yang sangat strategis yakni di tengah-tengah arus distribusi barang dan jasa (center of grafity) dan merupakan hub perdagangan tak hanya dengan Indonesia Timur tapi juga ASEAN.

Kondisi aman dan nyaman ini membuat pertumbuhan ekonomi Jatim terus menunjukkan angka yang baik dimana Tahun 2017 tercatat sebesar 5,45 persen. Selain itu, Jatim termasuk dua provinsi terbesar di bidang industri, dimana sebanyak 29,03 persen struktur PDRB Jatim berasal dari sektor industry pengolahan.

” Industri menjadi pintu masuk untuk menjadi lebih sejahtera, seperti yang disampaikan Presiden bahwa kerjaan kita di investasi dan ekspor, bila keduanya tidak berjalan baik dan terganggu oleh pilkada, maka ibarat bangunan akan hancur, ” katanya.

Kondusifitas ini, lanjutnya, membuat Jatim meraih penghargaan sebagai provinsi paling aman dan nyaman selama tiga tahun berturut-turut. Selain itu, hasil riset yang dilakukan Asia Competitiveness Institute (ACI) 2017 menobatkan Jatim sebagai provinsi dengan tingkat kemudahan berbisnis nomor satu di Indonesia. Hasil ini berdasarkan tiga kategori penilaian yakni daya tarik investor, keramahan bisnis, dan kebijakan yang kompetitif.

Ditambahkanya, pilkada latim tahun ini meliputi pemilihan bupati/walikota di 18 kab/kota dan pemilihan gubernur/wakil gubernur. Dari total jumlah penduduk Jatim sebanyak 39.500.952 orang, jumlah daftar pemilih sementara sebanyak 30.385.986 orang yang terbagi di 38 kab/kota dengan 666 kecamatan dan 8.497 desa/kelurahan.

“Target yang diharapkan pemerintah pusat tahun ini angka partisipasi pilkada mencapai 70 persen. Artinya, kepercayaan yang diambil sangat kredibel. Kami akan mendukung sosialisasi ini, ” kata orang nomor satu di Jatim ini.

Di akhir sambutannya, ia mengingatkan kembali pentingnya melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan. “Landasan kita basisnya adalah hukum, dan keputusan yang diambil oleh pimpinan harus melibatkan masyarakat termasuk merumuskan kebijakan bersama-sama, pungkasnya.

TNI/Polri Siap Bersinergi

Pada kesempatan yang sama, Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman menegaskan bahwa jajaran TNI dan Polri siap bersinergi bersama untuk mendukung terwujudnya pilkada yang aman dan damai di Jatim.

Sinergi itu salah satunya diwujudkan dalam MoU antara Panglima TNI dan Kapolri tentang perbantuan dalam rangka memelihara kemanan dan ketertiban. MoU ini kemudian ditindaklanjuti oleh surat dari Kapolda Jatim kepada Pangdam V Brawijaya tentang permintaan perkuatan BKO TNI sebanyak 2/3 dari kekuatan personil Polda Jatim dalam operasi Mantap Praja Semeru 2018.

Beberapa langkah yang dilakukan Kodam V Brawijaya diantaranya dengan mempertebal kekuatan polsek saat pemilihan, patroli skala besar pada setiap tahapan pemilu, serta melibatkan tiga pilar dalam melaksanakan pembinaan terhadap masyarakat.

“TNI/Polri di Jatim kompak, solid, guyub dan rukun tidak pernah ada perselisihan, ini semua juga berkat Pakde Karwo yang selama hampir dua periode merangkul semua unsur hingga tingkat babinsa dan babinkamtibmas, ” katanya.

Sementara itu, Kapolda Jatim, Irjen. Pol. Machfud Arifin juga menegaskan komitmen Polri bersama TNI untuk mengamankan pelaksanaan pilkada serentak pada setiap tahapan. Polda Jatim juga telah melakukan pemetaan kerawanan pilkada termasuk memetakan karakter masyarakat.

Menurutnya, indeks kerawanan pemilu di Jatim masih tergolong sedang dan relatif aman. “Kami pastikan bahwa seluruh anggota polri hingga di tingkat polsek sudah siap dalam mengamankan jalannya pilkada, termasuk mengevaluasi dari pelaksanaan pilkada sebelumnya, ” katanya.

Polda Jatim juga telah melakukan simulasi pengamanan pilkada mulai dari pengamanan pendistribusian kotak suara, pengawalan lalu lintas dan keamanan kepada setiap paslon, pengamanan rusuh saat terhadap kampanye, serta PAM saat masa tenang. Pengamanan ini akan dilakukan sampai tahap akhir pilkada.

“Pengamanan kita juga berbasis IT, jadi bisa memantau semua kondisi dari command center Polda Jatim, ” tegasnya.

Dalam Rakor yang mengambil tema Jawa Timur Aman dan Kondusif Menjelang Pilkada Serentak Tahun 2018 ini juga dilakukan penandatanganan deklarasi mewujudkan Pilkada 2018 yang aman dan damai oleh unsur Forkopimda Jatim hingga tingkat kecamatan. (humasprovjatim/dewi).

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *