Banten, Sigap88news.com – Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hadanuddin (SMH) Banten Program Studi (Prodi) Biologi mengadakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yaitu penyuluhan tentang Plant Growth Promoting Bacteria (PGPR) di Desa Curug Goong Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang – Banten, Minggu (27/11/2022).

Acara yang dimulai pukul 08.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB tersebut dihadiri Wadek II Fakultas Sains Dr. H. Shobri, S.Kom, M.M, Riski Andrian Jasmi, M.Sc, Kaprodi Biologi, Anis Uswatun Khasanah Sekjur Biologi, Ismi Farah Syarifah M.Sc, Roza Ruspita M.Sc, Ade Irmadiki Agipa M.si, Mahasiswa Biologi, serta masyarakat Curuggoong.
Kegiatan PKM ini mengusung tema “PGPR Alternatif Biofertilizer Tanaman Padi Menuju Desa Curuggoong Mandiri” dengan memberikan presentasi dan sosialiasi pembuatan PGPR sebagai pengganti pupuk kimia. Karena warga di Desa Curuggoong sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian petani, sebagai profesi utama.

Tujuan PKM ini adalah memberikan edukasi sekaligus implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi kepada masyarakat yaitu secara teori, ilmu yang telah dimiliki oleh dosen dan mahasiswa di bangku perguruan tinggi berusaha diterapkan dalam kehidupan nyata untuk membantu masyarakat dalam memberdayakan potensi yang mereka miliki demi kemajuan di bidang perekonomian di pedesaan.
Pada kesempatan ini Dosen Fakultas Sains UIN SMH Banten Anis Uswatun Khasanah, M.Sc menyampaikan sosialisasi Plant Growth Promoting Bacteria (PGPR) menjadi salah satu alternatif pupuk kimia/pestisida.
Anis menjelaskan, secara garis besar PGPR berfungsi sebagai biofertilizer, bio stimulan, dan bio protector. Sosialisasi dan pelatihan pembuatan PGPR di Desa Curuggoong kata Anis memang tidak bisa langsung menyelesaikan semua masalah yang dihadapi petani, seperti hama keong, tikus, wereng, harga pupuk yang naik, sering langka.
“Harapannya, program ini menjadi langkah awal dari langkah panjang bagi warga Curuggoong (khususnya petani) untuk dapat mandiri secara finansial dalam pengelolaan padi, dengan memanfaatkan potensi dan kemampuan warga dalam mengelola mandiri pupuk untuk tanaman padi,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Dr. H. Shobri, S.Kom, M.M selaku Wadek II Fakultas sains mengatakan alhamdulilah dengan adanya PKM dari Fakultas Sains UIN SMH Banten ini bisa bersilaturahmi, belajar bersama.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan PKM ini mudah-mudahan kedepan adanya inovasi dan ide-ide baru untuk Desa Curuggoong yang mandiri,” kata Wadek II Fakultas Sains.
Selanjutnya H. Shobri menyampaikan ini merupakan agenda pengabdian dari pihak perguruan tinggi dan mengucapkan terima kasih kepada para dosen dan para mahasiswa yang telah membantu kegiatan PKM ini.
“Saya atas nama pimpinan di fakultas sains mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya atas kehadiranya dan mau berdiskusi dengan kami,” tuturnya.
Kedatangan Dosen dan mahasiswa Fakultas Sains UIN SMH Banten disambut baik oleh masyarakat dengan kedatangan kami sehingga termotivasi untuk sama-sama belajar dan saling berbagi ilmu, terbukti dengan mereka yang aktif bertanya terkait PGPR dan turut memperhatikan dari awal sampai akhir, ujarnya.
Untuk diketahui, pada 4 November 2022 telah dilakukan survey yang mendapati hasil yaitu beberapa masalah yang sering dihadapi warga sekitar. Beberapa diantaranya yakni hama tanaman padi seperti keong, belalang hingga tikus, dan pada beberapa bulan terakhir terdapat kelangkaan pupuk yang dapat menghambat proses penanaman.
Oleh karenanya Prodi Biologi UIN SMHB memberikan penyuluhan sekaligus mengenalkan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) sebagai alternatif pupuk alami, mudah didapat dan terjangkau untuk para petani di sana menuju Desa Curuggoong Mandiri.
(AR_red)