Bojonegoro, sigap88news.com – Orang tua murid sekolah SMK 3 Negeri Bojonegoro, mengeluhkan mahalnya tarikan uang gedung Rp 1.800 .000 Ribu. Bahkan untuk sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) per bulan tembus Rp 75 Ribu.
Sumbangan memang bisa diminta dari orang tua siswa, tetapi tidak untuk seluruh orang tua karena sifatnya sukarela. Ketika sumbangan itu diberlakukan untuk seluruh orang tua, itu jatuhnya jadi pungutan. Dalam menentukan pungutan pun, sekolah harus melihat kemampuan ekonomi orang tua siswa.
Sehingga, meskipun istilah yang digunakan adalah ‘dana sumbangan pendidikan’, namun jika dalam penarikan uang tersebut ditentukan jumlah dan jangka waktu pemungutannya, bersifat wajib, maka dana tersebut bukanlah sumbangan, melainkan pungutan. Sebab, sumbangan pendidikan diberikan secara sukarela dan tidak mengikat satuan pendidikan.
Jika benar demikian, patut diduga komite sekolah telah melakukan pungutan liar, mengingat sekolah dengan kriteria tertentu dilarang memungut biaya pelaksanaan PPDB dan komite sekolah dilarang menarik pungutan pendidikan.
Meski begitu, beberapa orang tua murid cuma bisa pasrah. Selain karena buta urusan birokrasi, orang tua murid takut anaknya di cap yang bukan – bukan. Terpaksa diam, meskipun sebetul nya sanggat keberatan.”tutur salah satu orang tua murid kepada awak media.
“Takut, Mas, jika mau protes uang tarikan gedung sebesar Rp 1.800.000 ribu, kemudian uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) per bulan, Karena semua sudah dikoordinir dari pihak sekolahan dan komite,”kata dia.
Menariknya, masih kata orang tua murid, SMK 3 Negeri Bojonegoro, uang tarikan tersebut jika di hitung sesuai dengan jumlah murid maka bisa mencapai ratusan juta bahkan sampai 1 Milar lebih,
Beberapa orang tua murid merasa keberatan dengan kebijakan tersebut. Bahkan mereka megatakan tidak sepakat tarikan uang gedung dan SPP dipatok atau harga mati.
Bakhtiar humas dan Gunadi satpras ketika di konfirmasi awak media tidak banyak komentar hanya mengatakan “Bahwa apa yang dilakukan pihak sekolah bukan pungutan melainkan sumbangan,”katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAK 3 Bojonegoro saat di konfirmasi belum bisa ditemui dan belum ada Jawaban,(Bersambung)