Jakarta, sigap88news.com – Komite Mahasiswa Madura (KMM) Jabodetabek kembali menggelar aksi ke kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), aksi demo tersebut dilakukan untuk mendesak KPK agar memeriksa Ra Mamak mantan anggota DPRD Jatim yang diduga terlibat dalam kasus dana hibah, Kamis (18/7/2024).

Korlap aksi Faris mengatakan, adanya pengembangan dalam penanganan kasus suap dana hibah Kelompok Masyarakat (pokmas) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi Jawa Timur telah dilakukan upaya hukum berupa penggeledahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terhadap salah seorang yang menjabat sebagai wakil ketua DPRD Jawa Timur
” Pengembangan perkara ini KPK sudah merilis bahwa sudah terdapat 21 tersangka.
Oleh karena itu kami dari Komite Mahasiswa Madura mengucapkan Terimakasih terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi karena sigap turun langsung ke tanah tercinta kelahiran kami Madura dalam memberantas para oknum pejabat yang terindikasi korupsi dana hibah jawa timur beberapa hari kemaren dan kami sangat meng Apresiasi tindakan KPK tersebut,”ujarnya.

Atas dasar tersebut, Faris dan kolega meyerahkan simbolis sebagai bentuk terimakasih masyarakat Madura kepada KPK karena telah menggeledah para oknum pelaku tindak pidana korupsi.
Kendati demikian, KMM berharap KPK Terus konsisten dalam pengangan kasus korupsi dana hibah jawa timur tersebut, karena dari beberapa nama catatan pribadi Sahat Simanjuntak yang dikantongi oleh KPK saat fakta pengadilan terdapat nama Muhammad bin muafi zaini atau di kenal dengan panggilan “Ra Mamak” sampai detik ini KPK belum dilakukan pemeriksaan atau bahkan pemanggilan kepada terkait.
“Padahal Ra Mamak terindikasi kuat dalam lingkaran tindak pidana korupsi dana hibah jatim dengan pembuktian bahwa nama Ra mamak terdapat dalam catatan pribadi Sahat. Dan juga Disisi lain R Mamak saat menjabat sebagai DPRD Provinsi jawa timur membawa dana hibah sebesar 200 Miliar lebih ke madura namun dengan nominal dana yang sangat besar tidak terwujud hasilnya sedikitpun,”terangnya.
Hal tersebut menjadi tanda tanya bagi masyarakat Madura kemana larinya dana 200 miliar lebih tersebut, bahkan masyarakat bertanya apa hasil dari uang negara tersebut.
“apa hasilnya dari anggaran dana yang besar? untuk apa dan dibawa kemana sama r mamak dana sebeasar 200 miliar lebih?,”ucap Faris.
Oleh karena itu Komite Mahasiswa Madura Jabodetabek akan terus konsisten mengkawal kasus korupsi dana hibah jatim sampai tuntas, mereka meminta KPK agar semua pihak yang terkait bisa di eksekusi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
KMM menggelar aksi dengan membawa beberapa tuntutan, diantaranya mereka meminta Komisi pemberantasan Korupsi untuk tegas tuntas tanpa tebang pilih para pelaku dugaan Karupsi dana hibah Jatim.
Selain itu mereka mendesak Komisi pemberantasan korupsi untuk memanggil dan memeriksa Ra Mamak Yang diduga terindikasi kuat terlibat korupsi Dana Hibah POKMAS Jatim.
Bahkan mereka meminta KPK harus segera melakukan investigasi terkait aliran dana hibah 200 miliar lebih yang dibawa oleh R mamak ke Madura karena sampai detik ini tidak ada wujud (Fiktif) dari alokasi dana tersebut
“Kami percaya bahwa KPK mampu menangkap dan ke tersangka kan para pejabat korup,”ungkapnya.
Terpisah, Jubir KPK Tessa Mahardika melalui via Pesan Whatsapp menanggapi hal tersebut, bahkan secara positif KPK mengapresiasi seluruh dukungan elemen masyarakat dalam rangka pemberantasan korupsi dana hibah Pokmas Jatim. Dia mengatakan bahwa proses penyidikan akan terus berlangsung.
“KPK mengapresiasi seluruh dukungan elemen masyarakat dalam rangka pemberantasan korupsi dana hibah Pokmas Jatim. Dalam hal ini proses Penyidikan masih berlangsung, kita sama-sama tunggu hasilnya,”tegasnya. (Red)