Banten, Sigap88news.com – Perajin emping kaceprek di Kabupaten Lebak, Banten mampu menumbuhkan ekonomi masyarakat pedesaan, karena permintaan pasar relatif tinggi.
“Kita bisa menghasilkan omzet pendapatan Rp 48 juta per bulan dari permintaan 600 kilogram dengan harga Rp 80 ribu per kilogram,” kata Eros, seorang perajin emping kaceprek Eka Putri Warunggunung Kabupaten Lebak, Senin (04/11/2024).
Produksi emping kaceprek miliknya itu, selain dipasok ke pedagang oleh-oleh khas daerah di sejumlah wilayah Banten dan sekitarnya juga dikirim ke Bandung.
Perajin emping kaceprek di wilayahnya berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan mulai petani, buruh pemetik buah, pekerja hingga pedagang pengecer. Sedangkan di Warunggunung sendiri kebanyakan sumber mata pencaharian dari emping melinjo.
Produksi emping melinjo itu dapat diproduksi berbagai varian, diantaranya emping kaceprek dengan rasa original, pedas, asin, dan manis.
Keunggulan emping kaceprek dari Kabupaten Lebak rasanya sangat gurih, beraroma dan renyah.
“Kami beruntung dua bulan terakhir ini persediaan bahan baku melinjo karena memasuki panen,” katanya.
Begitu juga perajin emping kaceprek lainnya Aminah mengatakan dirinya kini banyak permintaan dari pedagang makanan khas daerah di wilayah Banten dan Bandung.
Saat ini, dirinya menjual emping kaceprek dengan berbagai varian rasa dijual Rp 80 ribu per kilogram dan emping biasa Rp 70 ribu per kilogram.
“Kami satu bulan terakhir ini memenuhi permintaan emping kaceprek sampai 600 kilogram dengan menghasilkan omzet Rp 48 juta,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Juli Zakiah mengatakan pemerintah daerah hingga kini terus membantu perajin emping, termasuk emping kaceprek guna meningkatkan pendapatan ekonomi mereka.
Bantuan itu berupa promosi dan pemasaran sehingga kerapkali mengikuti bazar dan pameran yang dilaksanakan pemerintah daerah, provinsi hingga Pekan Raya Jakarta (PRJ).
Disamping itu juga diberikan bantuan sertifikasi halal, perizinan, barcode hingga pengemasan dan label.
Selama ini, sentra perajin emping melinjo yang memproduksi emping kaceprek tersebar di desa-desa di Warunggunung dan Cikulur, karena banyak perkebunan melinjo.
Saat ini, perajin emping di Kabupaten Lebak tumbuh dan berkembang sehingga bisa menggulirkan perputaran ekonomi hingga miliaran rupiah per tahun.
“Kami meyakini sentra emping di wilayahnya mampu meningkatkan kesejahteraan dan bisa mengatasi pengangguran dan kemiskinan,” katanya. (AR_red)