Banten, Sigap88news.com – Tokoh pendidikan Kabupaten Lebak KH Ahmad Hudori mengatakan KH Mas Abdurrahman pendiri organisasi massa (ormas) pendidikan Islam Mathla’ul Anwar yang berpusat di Menes Kabupaten Pandeglang, Banten layak diusulkan meraih Pahlawan Nasional.

“Kita berharap semua elemen masyarakat, termasuk tokoh politikus, ulama, cendikia, akademisi dan kepala daerah agar pemerintah memberikan gelar Pahlawan Nasional terhadap pendiri Mathla’ul Anwar, KH Mas Abdurrahman,” kata Pimpinan Pondok Pesantren di Kalanganyar Kabupaten Lebak, Senin (16/06/2025).
KH Mas Abdurrahman bin KH Mas Jamal yang lahir pada tahun 1875 di Kampung Janaka, Menes, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten (sekarang_red) dan meninggal 16 Agustus 1944 sebagai pendiri organisasi massa (ormas) Islam yang terbesar di Indonesia setelah Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Sosok KH Mas Abdurrahman telah membangun lembaga pendidikan Islam MA untuk memerangi kebodohan dan perjuangan untuk meraih kemerdekaan dari tangan Belanda.
Untuk diketahui, masyarakat Menes itu memiliki pendidikan agama Islam, sehingga berontak melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda. Tak sedikit para pejuang yang gugur sebagai syuhada, diantaranya ulama..
Hingga kini lembaga pendidikan berbasis Islam untuk mencerdaskan anak-anak bangsa yang didirikan tahun 1916 oleh KH Mas Abdurrahman ini tetap eksis.
Lembaga pendidikan tersebut berkembang, selain di Provinsi Banten juga di provinsi lain di Tanah Air.
Bahkan, MA sendiri mendirikan Perguruan Tinggi Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) tahun 2001 yang berpusat di Cikaliung (Menes), bagian barat Kabupaten Pandeglang, serta memiliki cabang di Malingping, Kabupaten Lebak, Banten.
“Kami memastikan ribuan alumni UNMA itu memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan dan kesejahteraan bangsa,” kata Wakil Ketua MUI Kabupaten Lebak.
Menurut dia, beliau KH Mas Abdurrahman sebagai anak bangsa yang berjuang untuk meraih Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangat layak untuk mendapatkan penghargaan Pahlawan Nasional.
Selain itu juga KH Mas Abdurrahman sebagai penulis produktif dengan menulis delapan buku keislaman yang kini diajarkan di Mathla’ul Anwar dan menjadi referensi di pondok pesantren di Indonesia.
Selain itu sudah banyak kajian akademis, dari skripsi, tesis, disertasi hingga jurnal ilmiah yang membahas tentang kiprah KH Mas Abdurrahman selaku tokoh pendidikan dan pejuang kemerdekaan.
“Kami optimistis KH Mas Abdurrahman mendapatkan penghargaan Pahlawan Nasional atas jasa-jasanya untuk berjuang dan mencerdaskan anak-anak bangsa,” katanya. (AR_red)