Paman Gorok Ponakan hingga Tewas di Bangkalan Diduga Mengidap Gangguan Jiwa

Moh Yusuf
290 Views
3 Min Read

Bangkalan, sigap88news.com – Satreskrim Polres Bangkalan terus mendalami kasus penggorokan balita hingga kehilangan nyawa. Berdasarkan hasil pemeriksaan dari beberapa saksi, pelaku yang merupakan paman korban diduga mengidap gangguan jiwa.

Kasat Reskrim Polres Bangkalan Akp Hafid Dian Maulidi menyampaikan, kasus penganiaan yang mengakibatkan seorang anak meninggal dunia masih dalam proses penyilidikan. “Kami juga sudah memeriksa 4 orang saksi yang ada di sekitar TKP untuk dimintai keterangan, selanjutnya akan ada pemeriksaan tambahan terhadap saksi lainya,” terangnya Jumat (15/8).

Dari hasil pemeriksaan sementara dengan mendatangkan keluarga dan tetangga korban. Diduga pelaku mengidap gangguan jiwa, pasalnya dari sebelum kejadian pelaku sering mengamuk tampa alasan. “Kata keluarga korban termasuk saksi lainya pelaku sering mengamuk, namun sebelumnya tidak separah pada waktu kejadian perkara,” ungkapnya.

Hafid komitmen akan terus mendalami mutif kasus tersebut. Polres Bangkalan jugaakan membawa pelaku ke Dokter kejiwaan untuk memastikan hal tersebut. “Kami akan mengagendakan pemeriksaan pelaku ke Dokter Jiwa,” pungkasnya.

Sebelumnya, seorang pria berinisial H (35), warga Desa Geger, Kecamatan Geger, Bangkalan, ditangkap Satreskrim Polres Bangkalan setelah menggorok leher ponakannya sendiri, HY (4). Pelaku dibekuk di sebuah semak tak jauh dari lokasi kejadian.

Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Hafid Dian Maulidi mengungkapkan, telah mengamankan pelaku setelah melakukan pengejaran. Pelaku kini diamankan di Mapolres Bangkalan beserta barang bukti berupa parang yang digunakan untuk menggorok korban.

Insiden memilukan itu terjadi saat pelaku mencari istrinya di rumah korban. Pelaku datang dengan marah-marah sambil membawa senjata tajam.
“Insiden bermula ketika pelaku mendatangi rumah korban untuk mencari istrinya dengan membawa parang sambil marah-marah,” terang Hafid

Menurut Hafid, yang menjadi sasaran kemarahan utama pelaku adalah istrinya. Namun istri pelaku lebih dulu kabur saat melihat pelaku mengamuk sambil membawa parang.

“Pelaku mendobrak pintu rumah korban, dan mendapati dalam kamar utama PR (istri pelaku) yang sedang bersama korban,” katanya.

Gagal meluapkan amarah kepada istrinya, pelaku pun menyasar korban yang tertinggal sendirian di dalam kamar itu. Mengetahui hal itu, SRT (27), ibu korban sempat berupaya merebut korban.
“Mengetahui korban digendong pelaku ibu korban inisial SRT yang berada di kamar satunya langsung berupaya menyelamatkan korban. Namun akhirnya ibu korban juga terluka, karena takut sehingga melarikan diri,” terang Hafid. (mam)

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *