Bojonegoro, sigap88news.com – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus fokus pada empat bidang prioritas, sebagaimana arahan dari Presiden RI Prabowo Subianto. Yakni menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan IPM, mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi angka pengangguran.

Berbagai inovasi telah dilakukan Pemkab Bojonegoro untuk mewujukan empat hal tersebut. Salah satu langkah nyata adalah meningkatkan pelayanan dasar masyarakat lewat 6 bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Posyandu.
“4 hal tersebut kalau kita cermati sama dengan cita-cita Posyandu. Karena 1971, Posyandu didirikan yakni untuk meningkatkan pelayanan dasar masyarat,” kata Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah saat memberi sambutan pada acara bimtek bagi Tim Pembina Posyandu Kecamatan Se-Kabupaten Bojonegoro tahun 2025, di Ruang Angling Dharma Rabu (20/8/2025). Bimtek akan berakhir Kamis (21/8/2025).

Bimtek yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bojonegoro ini fokus pada 6 bidang SPM. Yakni pendidikan; kesehatan; pekerjaan umum (PU); perumahan rakyat; ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat; dan sosial.
Di Bojonegoro, telah memulai program nasional makan bergizi gratis (MBG) dengan adanya beberapa dapur umum. Juga ada sekolah rakyat, di mana di Bojonegoro ada 100 anak yang saat ini mulai melaksanakan pendidikan di sekolah rakyat.
Di bidang kesehatan, Bojonegoro telah membuat program bebas TBC. Yakni seluruh puskesmas jemput bola jika ada masyarakat penderita TBC, maka Puskesmas akan melakukan pelayanan 6 bulan berturut-turut datang kerumah agar terobati dengan baik.
Selain itu juga ada layanan daftar online bagi pasien di nomor WhatsApp 082160050066 yang terhubung di 4 Rumah Sakit di Bojonegoro yakni RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, RSUD Sumberrejo, RSUD Padangan dan RSUD Kepohbaru.
Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Bojonegoro, Cantika Wahono menyampaikan Posyandu merupakan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang fokus terhadap kesehatan ibu dan anak. Posyandu juga bertransformasi menjadi lembaga kemasyarakatan desa yang berperan sebagai subyek pembangunan.
Sekarang ada 6 SPM posyandu untuk mendukung penyaluran aspirisi masyarakat, penyusunan rencana perencanaan pembangunan secara partisipatif dan peningkatkan kesejahteraan. Tim pembina posyandu di tingkat Kabupaten, Kecamatan hingga Desa dan Kelurahan berperan penting dalam rangka pengawasan dan pengendalian kegiatan.
“Unsur yang harus dilakukan pembina posyandu adalah untuk memberi arahan, mengoordinasikan kegiatan, pendampingan pengurus, dan pembinaan pengurus dan kader juga melakukan pemantauan dan evaluasi. Untuk memperkuat posyandu dan optimalisasi posyandu dalam melaksakanan 6 bidang SPM,” tandasnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Machmuddin menyampaikan Pelayanan Terpadu, tugas Posyandu telah mengalami perubahan yang sebelumnya hanya melayani bidang kesehatan, maka saat ini SPM Posyandu terdiri dari 6 (enam) bidang.
Oleh karena itu, dengan bimtek ini, para peserta diharapkan meningkatkan kapasitas dengan memberikan pemahaman, pengetahuan dan keterampilan kepada Tim Pembina Posyandu Kecamatan mengenai kelembagaan Posyandu, penyusunan program kerja, pengelolaan, pelayanan dan pelaporan 6 bidang SPM Posyandu.
“Juga membangun komitmen bersama antara Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dengan Tim Pembina Posyandu Kecamatan dalam optimalisasi pelaksanaan 6 bidang SPM Posyandu sesuai dengan Permendagri 13 tahun 2024,” jelasnya.
Peserta kegiatan ini berjumlah 196 orang, diantaranya Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan 28 Orang dan 6 Ketua Bidang SPM Tim Pembina Posyandu Kecamatan pada 28 Kecamatan yang terdiri dari 168 Orang.(Tris)