Banten, Sigap88news.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, meminta masyarakat di daerah mengoptimalkan peranan juru pemantau jentik (Jumantik) dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Endang Komarudin, mengatakan pihaknya sudah mengintruksikan seluruh petugas puskesmas agar mewaspadai penyebaran DBD.
Berdasarkan catatan, selama Januari-Agustus 2025, kasus DBD di daerah itu 609 kasus dengan satu kasus di antaranya meninggal dunia.

Oleh karena itu, masyarakat harus mewaspadai penyebaran DBD yang bisa mematikan dengan mengoptimalkan peranan Jumantik dan PSN.
“Kami meyakini kegiatan jumantik dan PSN dapat memutuskan mata rantai DBD, karena jentik-jentik nyamuk mati,” kata Endang Komarudin, di Lebak, Rabu (24/09/2025).
Endang menjelaskan perubahan cuaca yang terkadang hujan dan terik matahari saat ini berpotensi berkembang biakn nyamuk Aedes aegefti, pembawa virus dengue.
Oleh karena itu, dia mengharapkan, masyarakat mengoptimalkan peran Jumantik dalam tugas mencegah DBD.
Selain itu, masyarakat melakukan gotong royong untuk PSN dengan mengubur, menimbun, serta menutup (3M) barang bekas serta pemberian abate di bak mandi.
Ia menyebut langkah itu untuk memutus mata rantai penularan kasus DBD.
Dia menjelaskan kasus DBD muncul akibat lingkungan kotor. Lingkungan kotor berpotensi untuk berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti.
Nyamuk tersebut berkembangbiak di genangan air di barang-barang bekas, seperti kaleng, bak, ember, dan pot bunga.
“Kami menilai kegiatan Jumantik dan PSN itu lebih murah dan cukup efektif untuk memutus mata rantai penularan kasus DBD,” katanya.
Kepala Puskesmas Rangkasbitung Yayang Citra Gumilar menyatakan pihaknya hingga saat ini terus melakukan sosialisasi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan DBD. (AR_red)