Keluh Kesah Orang Tua dengan Belajar Online saat Corona Mewabah

Moh Yusuf
865 Views
3 Min Read

Mulai minggu lalu, beberapa sekolah juga sudah tutup sementara selama 2 pekan mendatang dan untuk Kabupaten Bojonegoro serta beberapa wilayah lainnya di Jawa Timur sudah menutup sekolah dan menunda Ujian Nasional. Berbagai komentar baik pro atau kontra bermunculan, baik di kalangan siswa, orang tua sampai guru-guru bahan pengamat mengenai belajar di rumah yang ditetapkan Pemerintah.

Guna memastikan anak-anak belajar di rumah dan tidak bermain ke warnet, main games atau ke mall, beberapa Pemda seperti Kabupaten Bojonegoro dan beberapa wilayah lainnya menurunkan personel Satpol PP melakukan operasi di masyarakat.

Jika ditemukan ada anak main games di warnet atau mall akan diminta pulang bahkan orang tuanya dipanggil.

Sementara, bagi sebagian orang tua yang mendampingi atau mengajari anaknya belajar di rumah juga mengeluh bahkan kesal dengan berbagai keluhan yang bermunculan di medsos. Mulai stress, pusing, bahkan protes keras karena merasa tugas yang diberikan para guru secara online terlalu banyak dan berat.

Tidak sedikit orang tua langsung protes bahkan minta beban tugas dikurangi. Dengan berbagai alasan serta fakta masing-masing. Mulai kebanyakan beban, anak stres, bahkan sampai sakit dan masuk rumah sakit. Tentu kita semua harus maklum. Kondisi ini terpaksa diberlakukan karena keadaan darurat serta mencegah bahaya yang lebih besar dari penyebaran covid-19 dewasa ini.

Namun, sesuai ketentuan Pemerintah, siswa harus tetap masuk dengan metode belajar daring atau memberikan tugas via online, yang artinya ini merupakan pembelajaran jarak jauh kepada para muridnya. Jika kondisi sudah normal, tentu pembelajaran di sekolah akan dipulihkan kembali.

Dalam kondisi seperti ini, salah seorang wali murid SDN Dikabupaten Bojonegoro mengaku saatnya kita sadar, proses belajar anak itu tak cukup hanya di sekolah. Orang tua juga harus berperan, sekaligus saatnya menghargaan peran dan pengabdian para guru.

“Tugas guru mendidik mendidik anak di kelas dari pagi sampai siang/ sore hari bukan pekerjaan mudah. Menghadapi anak satu kelas dengan beragam perilakunya jelas butuh triks dan kesabaran ekstra. Tapi, itulah jati dirinya seorang guru,” katanya saat diminta komentarnya mengenai belajar secara online ini.

Menurutnya, justru pembelajaran secara online beban tugas bagi anak sangat luar biasa. Meski dari rumah, yang kelihatan santai namun beban tugas anak-anak cukup melelahkan juga. “Jika dituruti, sampai tengah malam tugas dari guru belum selesai dikerjakan,” ujarnya.

Bupati Lira LSM Sunyoto idikabupaten Bojonegoro sempat berkomentar, belajar di rumah secara online justru membuat anak makin stress. “Banyak tugas bahkan jauh lebih banyak jika dibandingkan belajar di sekolah biasanya,” katanya disela aktifitasnya. (**)

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *