PC ISNU Sampang Gelar Acara Ngaji Sosial dan Budaya 

Redaksi
789 Views
3 Min Read

Sampang, sigap88news.com || Indonesia yang kaya dengan Budaya dan Adat Tradisi Budi Pekerti, yang dikenal dengan adat ketimuran tak terkecuali di Madura, maka rasa perlu untuk dipahami oleh para Generasi Muda masa kini, oleh karena itu, Pengurus Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Sampang gelar acara Ngaji Sosial dan Budaya di Desa Gunung Elah Kecamatan Kedungdung Kabupaten Sampang.

Ketua ISNU Sampang Ubaidillah, S.Sos., M.Si, menghadirkan para pemateri handal di bidangnya, yaitu, 1. Bustomi Irwan Kurniadi, M. Pd., MM (Ahli Bahasa Madura Sampang), 2. Muniri Faqod, SH.I, M.HI (Peneliti dan Penulis Kebudayaan Madura), dan Mat Toyo (Ahli Bahasa Madura), sekaligus acara isi dengan pembacaan Puisi Oleh Moh. Iqbal Fatoni (Anggota DPRD Kab. Sampang).

Sedangkan kegiatan tersebut diikuti oleh para undangan dari, Banom dan Lembaga NU Sampang, Organisasi Kepemudaan se – Kabupaten Sampang, Aktivis, Mahasiswa, tak ketinggalan juga di hadir Tamu Kehormatan yaitu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang Edi S, M.Pd.

Ubaidillah yang juga merupakan Anggota DPRD Sampang dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar), menyampaikan, diera digitalisasi 4.0, banyak generasi muda khususnya di Kabupaten Sampang, sudah terkikis budaya – budaya dan Tradisi madura, lebih senang dengan bahasa asing dan bahasa lain, daripada bahasa lokal sendiri, maka dari itu, kata dia, perlu di gairahkan kembali, agar tidak punah budaya dan tradisi yang ada.

“ Di era sekarang ini, kita semua hampir melupakan kekayaan budaya, tradisi dan bahasa peninggalan leluhur, maka dari itu perlu dikenalkan kembali kepada para kaula muda yang merupakan generasi penerus, untuk tetap mempertahankan kekayaan budaya yang ada, sehingga jati diri Bangsa ini tetap terjaga “. Katanya.

Disamping itu, kekayaan budaya dan tradisi Madura, harus disampaikan kepada Publik, agar bangsa Indonesia tetap terawat hingga akhir nanti, salah satunya Kekayaan Budaya, tradisi dan Bahasa Madura, dia pun mempertegas, di masa ini, berbahasa Halus Madura banyak yang sudah tidak bisa, maka dari itu selain mengadakan Ngaji tersebut, mendorong Pemerintah agar bisa dioptimalkan kembali di sekolah – sekolah pelajaran tentang muatan lokal.

“ Kami tidak hanya mengadakan mengaji Sosial dan Budaya, tetapi juga mendorong Pemerintah, untuk serius dalam menyampaikan materi – materi muatan lokal di sekolah – sekolah, sehingga bisa diwariskan kepada anak dan cucu kita, dan kekayaan ini dapat selalu terpelihara “. Pungkasnya.

TAGGED:
Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *