Aksi Mahasiswa Bela Buruh Awali Tahun Baru 2022, Pemimpin Harus Lebih Bijaksana

Redaksi
962 Views
3 Min Read

Banten, sigap88news.com || Mengawali tahun baru 2022 sejumlah mahasiswa di Lebak selatan melakukan aksi terhadap kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, bertempat di alun-alun Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Sabtu (01/01/2022). Aksi yang dilakukan sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Barisan Mahasiswa Bela Buruh (Bambbu) ini sebagai bentuk solidaritas mahasiswa terhadap perjuangan kaum buruh menuntut upah yang layak.

Diketahui, peserta aksi ini merupakan aliansi organisasi kemahasiswaan, terdiri dari DPD Himma Kabupaten Lebak, IPNU PAC Malingping dan Mahasiswa Taktis Demokratis Wanasalam (Matadewa).

Dalam orasinya, Korlap aksi, Agus Djubaedi mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan luapan kemarahan mahasiswa terhadap sikap Gubernur Banten yang dinilai tidak mampu menyelesaikan problematika yang terjadi berkaitan dengan kaum buruh.

“Wahidin Halim dan Andika Hazrumy sebagai pemimpin harusnya bisa lebih bijaksana dan bisa lebih berfikir sehat dalam menyelesaikan setiap permasalahan. Kata ‘cari saja pegawai baru’ yang dilontarkan WH kepada para pengusaha yang ditujukan untuk kaum buruh adalah statment yang tidak pantas keluar dari mulut seorang Gubernur,” tukasnya.

Di tempat yang sama, salah satu peserta aksi Rinaldy Agustian menuding Wakil Gubernur Andika Hazrumy tidak mampu menjadi pendamping bagi Gubernur saat mencuatnya masalah.

“Andika Hazrumy sebagai wakil Gubernur harusnya mampu memberikan masukan kepada WH untuk dapat bersikap lebih baik dan mampu mengambil peran dalam penyelesaian problematika kaum buruh bersama dengan Gubernur bukan justru diam,” ujarnya.

Dalam aksi unjuk rasa itu, para mahasiswa meminta WH-Andika minta maaf secara terbuka kepada rakyat Banten dan mencabut laporan terhadap beberapa orang buruh yang dilaporkan oleh WH ke Polda Banten.

Sementara, Ketum Matadewa Repi Rizali mengaku kesal dengan sikap Gubernur Banten yang ditudingnya tidak arip dan bijaksana.

“Wahidin Halim adalah contoh nyata dari seorang pemimpin yang buruk, karena WH tidak bisa mencari solusi dan menjadi solusi terkait permasalahan yang dirasakan rakyat Banten. Tugas Gubernur adalah memastikan masyarakatnya bisa mendapatkan pekerjaan bukan justru memenjarakan rakyatnya yang bekerja, kalau ada yang harus dicopot, diadili atau ditangkap yang pertama harus merasakan itu adalah gubernur Banten karena sumber masalahnya ada pada gubernur,” paparnya.

Pantauan wartawan aksi itu dijaga ketat oleh pihak kepolisian Sektor Malingping, sementara peserta aksi dari awal hingga membubarkan diri berjalan dengan tertib. (AR)

TAGGED:
Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *