Petani Keluhkan Harga Pupuk Bersubsidi Dan Langka

Moh Yusuf
Uncategorized 748 Views
1 Min Read

Bojonegoro:Meski pe­me­rin­tah telah ber­kali-kali berupaya untuk mem­per­baiki sis­tem untuk me­nyen­tuh kebutuhan pe­tani, namun ma­sa­lah distribusi, se­per­ti keter­lam­ba­tan dan distribusi yang tidak tepat s­a­saran,tetap menjadi pokok masalah.

“Ketika me­mu­lai musim tanam, ma­sya­rakat seringkali ke­sulitan mendapatkan pupuk. Sementara pupuk adalah sarana penting untuk meningkatkan hasil per­tanian,” kata Sukirno petani Desa Kadungrejo Kecamatan Bourno Bojonegoro.(22/1) siang. Hal itu diutarakannya dalam diskusi dengan rekan rekannya petani setempat.

Sukirno menyampaikan, sebenarnya petani tak begitu mempermasalahkan harga pupuk, asalkan pupuk ada saat musim tanam. Kenyataan yang dialami petani selama ini, harga pupuk mahal dan ke­tersediaannya langka di pasaran.dan harus mencari keseberang bengawan desa ikut kabupaten Tuban.

Terkait adanya rencana pemerintah dulu untuk melakukan pengurangan subsidi pupuk, pihaknya setuju asalkan hal itu juga berbanding lurus dengan harga hasil pertanian. “Kalau pengurangan subsidi pupuk untuk memberikan subsidi harga hasil pertanian petani, tentu kami sepakat. Akan tetapi, yang terjadi selama ini, subsidi harga pupuk diduga dinikmati oleh kalangan tertentu saja, sementara harga urea bersubsidi persak Rp 115,000 ditingkat kios yang ditunjuk, juga merangkap sebagai Ketua kelompok tani,itu saja sulit didapati ..para petani susah, belum lagi harga pupuk yang lainnya” keluhnya.(yuk3s)

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *